Rabu, 30 November 2011

lentera si buta

Pada suatu malam, seorang buta berpamitan pulang dari rumah sahabatnya. Sang sahabat membekalinya dengan sebuah lentera pelita. Orang buta itu terbahak berkata: "Buat apa saya bawa pelita? Kan sama saja buat saya! Saya bisa pulang kok."

Dengan lembut sahabatnya menjawab, "Ini agar orang lain bisa melihat kamu, biar mereka tidak menabrakmu." Akhirnya orang buta itu setuju untuk membawa pelita tersebut. Tak berapa lama, dalam perjalanan, seorang pejalan menabrak si buta. Dalam kagetnya, ia mengomel, "Hei, kamu kan punya mata! Beri jalan buat orang buta dong!" Tanpa berbalas sapa, mereka pun saling berlalu.

Lebih lanjut, seorang pejalan lainnya menabrak si buta. Kali ini si buta bertambah marah, "Apa kamu buta? Tidak bisa lihat ya? Aku bawa pelita ini supaya kamu bisa lihat!" Pejalan itu menukas, "Kamu yang buta! Apa kamu tidak lihat, pelitamu sudah padam!" Si buta tertegun.. Menyadari situasi itu, penabraknya meminta maaf, "Oh, maaf, sayalah yang 'buta', saya tidak melihat bahwa Anda adalah orang buta." Si buta tersipu menjawab, "Tidak apa-apa, maafkan saya juga atas kata-kata kasar saya." Dengan tulus, si penabrak membantu menyalakan kembali pelita yang dibawa si buta. Mereka pun melanjutkan perjalanan masing-masing.

Dalam perjalanan selanjutnya, ada lagi pejalan yang menabrak orang buta kita. Kali ini, si buta lebih berhati-hati, dia bertanya dengan santun, "Maaf, apakah pelita saya padam?" Penabraknya menjawab, "Lho, saya justru mau menanyakan hal yang sama." Senyap sejenak. secara berbarengan mereka bertanya, "Apakah Anda orang buta?" Secara serempak pun mereka menjawab, "Iya.," sembari meledak dalam tawa. Mereka pun berupaya saling membantu menemukan kembali pelita mereka yang berjatuhan sehabis bertabrakan.

Pada waktu itu juga, seseorang lewat. Dalam keremangan malam, nyaris saja ia menubruk kedua orang yang sedang mencari-cari pelita tersebut. Ia pun berlalu, tanpa mengetahui bahwa mereka adalah orang buta. Timbul pikiran dalam benak orang ini, "Rasanya saya perlu membawa pelita juga, jadi saya bisa melihat jalan dengan lebih baik, orang lain juga bisa ikut melihat jalan mereka."

---
Sahabat, Pelita melambangkan terang kebijaksanaan. Membawa pelita berarti menjalankan kebijaksanaan dalam hidup. Pelita, sama halnya dengan kebijaksanaan, melindungi kita dan pihak lain dari berbagai aral rintangan (tabrakan!).

Si buta pertama mewakili mereka yang terselubungi kegelapan batin, keangkuhan, kebebalan, ego, dan kemarahan. Selalu menunjuk ke arah orang lain, tidak sadar bahwa lebih banyak jarinya yang menunjuk ke arah dirinya sendiri. Dalam perjalanan "pulang", ia belajar menjadi bijak melalui peristiwa demi peristiwa yang dialaminya. Ia menjadi lebih rendah hati karena menyadari kebutaannya dan dengan adanya belas kasih dari pihak lain. Ia juga belajar menjadi pemaaf.

Penabrak pertama mewakili orang-orang pada umumnya, yang kurang kesadaran, yang kurang peduli. Kadang, mereka memilih untuk "membuta" walaupun mereka bisa melihat.

Penabrak kedua mewakili mereka yang seolah bertentangan dengan kita, yang sebetulnya menunjukkan kekeliruan kita, sengaja atau tidak sengaja. Mereka bisa menjadi guru-guru terbaik kita. Tak seorang pun yang mau jadi buta, sudah selayaknya kita saling memaklumi dan saling membantu.

Orang buta kedua mewakili mereka yang sama-sama gelap batin dengan kita. Betapa sulitnya menyalakan pelita kalau kita bahkan tidak bisa melihat pelitanya. Orang buta sulit menuntun orang buta lainnya. Itulah pentingnya untuk terus belajar agar kita menjadi makin melek, semakin bijaksana.

Orang terakhir yang lewat mewakili mereka yang cukup sadar akan pentingnya memiliki pelita kebijaksanaan.

Sudahkah kita sulut pelita dalam diri kita masing-masing? Jika sudah, apakah nyalanya masih terang, atau bahkan nyaris padam? JADILAH PELITA, bagi diri kita
sendiri dan sekitar kita.

Sejuta pelita dapat dinyalakan dari sebuah pelita, dan nyala pelita pertama tidak akan meredup. Pelita kebijaksanaan pun, tak kan pernah habis terbagi.

Bila mata tanpa penghalang, hasilnya adalah penglihatan. Jika telinga tanpa penghalang, hasilnya adalah pendengaran. Hidung yang tanpa penghalang membuahkan penciuman. Pikiran yang tanpa penghalang hasilnya adalah kebijaksanaan.


sebuah cerita yang sangat menginspirasikan kita untuk berbuat baik setiap waktu yang kita punya tanpa pamrih...


Salam motivasi...

Sabtu, 26 November 2011

inilah realita yang sering terjadi

Saat menabrak seorang yang tak dikenal, "Oh, maafkan saya" adalah reaksi saya.

Ia berkata, "Maafkan saya juga; Saya tidak melihat Anda." Orang yg tidak kenal saya, juga berlaku sangat sopan.

Pada hari itu juga, saat saya memasak makan malam, putraku berdiri diam-diam di samping saya.
Saat berbalik, hampir saja saya membuatnya jatuh. "Minggir," kata saya dengan marah.
Ia pergi, hati kecilnya hancur.
Saya tidak menyadari betapa kasarnya kata-kata saya kepadanya.

Ketika berbaring, nuraniku berkata, "Sewaktu berurusan dgn orang tidak dikenal, etika kesopanan kamu gunakan. Tapi thd anak-anak, sepertinya kau perlakukan sewenang-wenang."

Aku tersentak, merasa malu, dan air mataku mulai menetes. Saya buka pintu kamarku. Kudapati beberapa kuntum bunga mawar. Bergegas aku ke kamar anakku dan berlutut di dekat tempat tidurnya, "Bangun, nak, bangun," kataku "Apakah bunga-bunga ini engkau petik untukku?"

Ia tersenyum, "Aku memetik bunga-bunga ini karena mereka cantik seperti Ibu. Aku tahu Ibu akan menyukainya, terutama yg berwarna biru."

Aku berkata, "Anakku, Ibu menyesal karena telah kasar padamu; Ibu seharusnya tdk membentakmu tadi."

Si kecilku berkata, "Oh, Ibu, tidak apa-apa. Aku tetap mencintaimu."

Aku pun membalas, "Anakku, aku mencintaimu juga, dan aku benar-benar menyukai bunga-bunga ini, apalagi yg biru."

Apakah anda menyadari bahwa jika kita mati besok, perusahaan di mana kita bekerja sekarang bisa saja dengan mudahnya mencari pengganti kita dalam hitungan hari?
Tetapi keluarga yang kita tinggalkan akan merasakan kehilangan selama sisa hidup mereka?

Jadi apakah anda telah memahami apa tujuan cerita di atas? Apakah anda tahu apa arti kata KELUARGA?

Dalam bahasa Inggris,
KELUARGA = FAMILY.
FAMILY = F=Father , A=And M=Mother, I=I, L=Love,  Y=You.:)(y)

ciri ciri orang berhasil :)

1.Punya Mimpi
Apabila orang yang mau berhasil tidak punya mimpi, berarti sama saja tidak bisa menjadi sukses. Karena orang sukses selalu punya mimpi. Orang sukses selalu tahu cara untuk menggapai mimpinya. Bila kita tahu mimpi kita, maka kita dapat menentukan gerak dan arah langkah kaki kita.
2.Langkah yang Mantap
Kalau kita punya mimpi, tapi enggak ada usaha dan langkah yang mantap (action) yang kita lakukan, apakah akan tercapai mimpi kita yang indah itu? Kesimpulannya, punya mimpi tapi enggak pernah berusaha sama aja dengan bermimpi di siang bolong.
3.Jatuh? Bangkit dong!
Jangan menyerah apabila apa yang kita lakukan itu gagal. Sebenarnya di nomor 3 ini bisa dibilang sudah sangat umum. Karena dimana-mana teori ini selalu ada dalam cara menjadi orang sukses, tapi praktiknya itu yang sangat amat susah untuk dijalani. Tips yang paling mudah adalah berdoalah kepada Tuhan meminta agar diri kita dikuatkan.

4.Jadilah Telur Emas
Apabila kita melihat sebuah lukisan yang berisi 10 ribu telur, lalu di tengah-tengah ada satu telur besar, lonjong dan berwarna emas yang terlihat sangat bersinar-sinar. Dengan otomatis kita akan melihat ke telur emas tersebut. Telur Emas itu telah menjadi magnet paling menarik dibandingkan ribuan telur lainnya.
Orang sukses selalu memiliki ciri khas yang menonjol, yang tidak bisa dilakukan oleh orang lain. Jadilah Telur Emas!
5.Low Profile
Apabila kita sudah sukses, sudah menjadi Telur Emas. Tapi kita menjadi sombong dan congkak, itu akan menurunkan harga dan kualitas yang kita miliki menjadi "barang" kedaluwarsa. Dan itu membuat Telur Emas kita menjadi putih kembali lalu menjadi busuk.
Jadi jagalah kesuksesan yang kita miliki dengan sikap rendah hati. Apa sih yang paling penting dalam hidup ini? Menurut survei adalah ATTITTUDE (sikap). Jadi jagalah Sikap kita!

Jumat, 25 November 2011

Idealnya pemimpin

Pendahuluan
          
Pemimpin merupakan kepercayaan yang diberikan kepada seseorang untuk memberikan komando atau arahan kepada orang-orang yang telah memberikan kepercayaan untuk mencapai tujuan tertentu, dengan harapan pemberi kepercayaan tersebut akan lebih baik nasibnya dibandingkan dari kepemimpinan sebelumnya.
           
Peran pemimpin dalam suatu organisasi secara mikro dapat mempengaruhi moral, kepuasan kerja dan kwalitas kehidupan kerja para bawahan, yang pada akhirnya keberhasilan bawahan ini secara makro akan mempengaruhi tingkat prestasi organisasi. Sebab perilaku organisasi sangat dipengaruhi oleh perilaku setiap individu yang ada dalam organisasi tersebut.
          
Namun kenyataanya, dalam memimpin suatu organisasi atau kelompok, seorang pemimpin sering menyalahgunakan kewenangannnya dalam menjalankan suatu organisasi.  Sebagai “decision maker “. Pemimpin cenderung melakukan praktik semena-mena dalam mengambil suatu keputusan. Pengaruh “like and dislike” selalu menjadi ukuran dalam memberdayakan seseorang. Kondisi seperti ini selalu terjadi pada instansi pemerintah yang sarat akan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Sehingga banyak bawahan atau staf yang menjadi bermuka dua atau suka mencari perhatian atasannya dalam arti yang “negatif”, yang terpikir olehnya adalah bagaimana “Asal Bapak Senang (ABS)”. Lalu bagaimana sebenarnya tipe pemimpin yang ideal dalam suatu organisasi ?

Pemimpin dan Kepemimpinan
          
Pemimpin serta kepemimpinan merupakan suatu kesatuan kata yang tidak dapat dipisahkan secara struktural maupun fungsional. Dalam praktek sehari-hari antara pemimpin dan kepemimpinan sering diartikan sama, padahal keduanya memiliki pengertian yang berbeda. Pemimpin adalah orang yang tugasnya memimpin, sedangkan kepemimpinan adalah bakat atau sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.             Jadi, seorang pimpinan harus memiliki bakat kepemimpinan dalam mendukung tugasnya. Pemimpin dalam melaksanakan tugasnya dapat mengerahkan kemampuan manajerial (Manajerial Skill) maupun kemampuan teknis (Teknical Skill) secara aktif untuk mempengaruhi pihak lain dalam rangka pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Seorang pemimpin dengan kekuasaan yang dimilikinya dapat mempengaruhi seseorang untuk mau melakukan sesuatu yang diinginkannya. Tentunya, hal ini lah yang sering menimbulkan kesan negative dari seorang pemimpin.
          
Pemimpin merupakan figur sentral yang dapat mempersatukan kelompok-kelompok untuk dapat saling berinteraksi dan mengadakan kerjasama untuk pencapaian tujuan organisasi. Dengan kemampuan yang dimilikinya, akan dengan mudah mengkolaborasikan keunggulan seseorang atau beberapa individu dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
          
Menurut Siagian (1994), bahwa seseorang hanya akan menjadi seorang pemimpin yang efektif apabila secara genetika telah memiliki bakat kepemimpinan dan bakat-bakat tersebut dipupuk dan dikembangkan melalui kesempatan untuk menduduki jabatan kepemimpinannya, serta kemampuan tersebut dapat ditopang oleh pengetahuan teoritikal yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan, baik yang bersifat umum maupun yang menyangkut teori kepemimpinan.

Tipe Kepemimpinan

Dalam suatu organisasi ada beberapa tipe-tipe pemimpin yang dimiliki seseorang yang dapat mempengaruhinya dalam menjalankan organisasi, antara lain sebagai berikut :

1.         Tipe Otokratik

Seorang pemimpin yang memiliki tipe kepemimpinan otokratik dipandang sebagai karakteristik yang negatif. Hal ini dilihat dari sifatnya dalam menjalankan kepemimpinannya sangat egois dan otoriter, sehingga kesan yang dimunculkan dalam karakter tipe kepemimpinan ini selalu menonjolkan “keakuannya”.

2.         Tipe Paternalistik

Tipe pemimpin paternalistik ini bersifat kebapaan yang mengembangkan sikap kebersamaan. Salah satu ciri utamanya sebagaimana yang digambarkan masyarakat tradisional yaitu rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan. Pemimpin seperti ini menunjukkan ketauladan dan menjadi panutan di masyarakat. Biasanya tipe seperti ini dimiliki oleh tokoh-tokoh adat, para ulama dan guru.

3.         Tipe Kharismatik

Karakteristik yang khas dari tipe ini yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.

4.         Tipe Laissez Faire

Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.

5.         Tipe Demokratik

Pemimpin yang demokratik biasanya memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung harkat dan martabat manusia. Seorang pemimpin demokratik disegani bukannya ditakuti.

Dari kelima tipe kepemimpinan diatas, masing-masing tipe memiliki kelebihan dan kelemahannya. Untuk penempatan tipe tersebut tergantung pada organisasi yang akan di pimpin. Misalnya untuk organisasi kemiliteran diperlukan tipe kepemimpinan yang otoriter, sebab pada organisasi tersebut dibutuhkan kesatuan komando dalam pengambilan keputusan. Sehingga senang atau tidak senang, semua anggota organisasi didalamnya harus melaksanakan perintah dari atasan. Jadi, dalam menentukan tipe kepemimpinan yang akan diterapkan oleh seorang pemimpin harus disesuaikan dengan jenis organisasi yang akan dipimpin.

Ciri-ciri Pemimpin dan Kepemimpinan  Yang Baik

Sebagai seorang pemimpin yang mengingikan kemajuan bagi anggota dan organisasi yang dipimpinnya, hendaknya seorang pemimpin harus memiliki :

1.         Pengetahuan umum yang luas, semakin tinggi kedudukan seseorang dalam hirarki kepemimpinan organisasi, ia semakin dituntut untuk mampu berpikir dan bertindak secara generalis.
2.         Kemampuan untuk tumbuh dan berkembang dalam memajukan organisasi.
3.         Sikap yang intuitif atau rasa ingin tahu, merupakan suatu sikap yang mencerminkan dua hal: pertama, tidak merasa puas dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki; kedua, kemauan dan keinginan untuk mencari dan menemukan hal-hal baru.
4.         Kemampuan Analitik, efektifitas kepemimpinan seseorang tidak lagi pada kemampuannya melaksanakan kegiatan yang bersifat teknis operasional, melainkan pada kemampuannya untuk berpikir. Cara dan kemampuan berpikir yang diperlukan adalah yang integralistik, strategik dan berorientasi pada pemecahan masalah.
5.         Daya ingat yang kuat, pemimpin harus mempunyai kemampuan inteletual yang berada di atas kemampuan rata-rata orang-orang yang dipimpinnya, salah satu bentuk kemampuan intelektual adalah daya ingat yang kuat.
6.         Kapasitas integratif, pemimpin harus menjadi seorang integrator dan memiliki pandangan holistik mengenai orgainasi.
7.         Ketrampilan berkomunikasi secara efektif, fungsi komunikasi dalam organisasi antara lain : fungsi motivasi, fungsi ekspresi emosi, fungsi penyampaian informasi dan fungsi pengawasan.
8.         Keterampilan Mendidik, memiliki kemampuan menggunakan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan bawahan, mengubah sikap dan perilakunya dan meningkatkan dedikasinya kepada organisasi.
9.         Rasionalitas, semakin tinggi kedudukan manajerial seseorang semakin besar pula tuntutan kepadanya untuk membuktikan kemampuannya untuk berpikir. Hasil pemikiran itu akan terasa dampaknya tidak hanya dalam organisasi, akan tetapi juga dalam hubungan organisasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan di luar organisasi tersebut.
10.       Objektivitas, pemimpin diharapkan dan bahkan dituntut berperan sebagai bapak dan penasehat bagi para bawahannya.  Salah satu kunci keberhasilan seorang pemimpin dalam mengemudikan organisasi terletak pada kemampuannya bertindak secara objektif.
11.       Pragmatisme, dalam kehidupan organisasional, sikap yang pragmatis biasanya terwujud dalam bentuk sebagai berikut : pertama, kemampuan menentukan tujuan dan sasaran yang berada dalam jangkauan kemampuan untuk mencapainya yang berarti menetapkan tujuan dan sasaran yang realistik tanpa melupakan idealisme. Kedua, menerima kenyataan apabila dalam perjalanan hidup tidak selalu meraih hasil yang diharapkan.
12.       Kemampuan Menentukan Prioritas, dengan membedakan hal yang Urgen dan yang Penting
13.       Naluri yang Tepat, kemampuannya untuk memilih waktu yang tepat untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu.
14.       Rasa Kohesi yang tinggi, :senasib sepenanggungan”, ketertarikan satu sama lain.
15.       Rasa Relevansi yang tinggi, pemimpin tersebut mampu berpikir dan bertindak sehingga hal-hal yang dikerjakannya mempunyai relevansi tinggi dan langsung dengan usaha pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi.
16.       Keteladanan, seseorang yang dinilai pantas dijadikan sebagai panutan dan teladan dalam sikap, tindak-tanduk dan perilaku.
17.       Menjadi Pendengar yang Baik, tidak terlalu cepat memberikan tanggapan terhadap pendapat orang lain.
18.       Adaptabilitas, kepemimpinan selalu bersifat situasional, kondisional, temporal dan spatial.
19.       Fleksibilitas, mampu melakukan perubahan dalam cara berpikir, cara bertindak, sikap dan perilaku agar sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi tertentu yang dihadapi tanpa mengorbankan prinsip-prinsip hidup yang dianut oleh seseorang.
20.       Ketegasan, keberanian, orientasi masa depan serta sikap yang antisipatif dan proaktif.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa untuk efektifitasnya suatu organisasi, seorang pemimpin hendaknya memiliki ciri tersebut. Selain itu kemampuan dalam berkomunikasi juga sangat dibutuhkan. Sebab dalam menjalankan suatu organisasi akan terjalin interaksi antara orang-orang yang berada di dalam maupun diluar organisasi. Untuk itu hubungan vertikal antara  pimpinan dan bawahan dan hubungan horizontal antara sesama rekan sejawat harus dipelihara diantara keduanya agar kerjasama dapat berjalan dengan baik.

Penutup
          
Kepemimpinan merupakan bakat yang dimiliki seseorang sejak lahir, namun kepemimpinan tersebut juga dapat diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman yang telah dilaluinya. Sedangkan pemimpin adalah orang yang mendapat kepercayaan  untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab tertentu dalam suatu organisasi atau kelompok. Bagaimana cara seseorang dalam memimpin suatu organisasi tergantung pada tiga factor, yakni: sifat, karakter dan lingkungan disekitarnya. Sebab ke tiga faktor tersebutlah yang sangat dominan dalam menentukan tipe kepemimpinan seseorang. Dalam memajukan suatu organisasi ada beberapa ciri-ciri pemimpin yang baik yang dapat diterapkan oleh seorang pemimpin. Namun yang paling terpenting dalam menjalankan suatu organisasi adalah kemampuaan manajerial yang harus dimilikinya agar bawahan dapat melaksanakan dan mau mengerjakan apa yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya sebagai bawahan. Dan idealnya seorang pemimpin harus mampu melakukan komunikasi yang efektif antara bawahan dan atasan begitu juga sebaliknya.
          
Tetapi yang menjadi catatan bagi penulis adalah bahwa tidak semua orang dapat menjadi  pemimpin pada satu organisasi tertentu, karena suatu organisasi membutuhkan karakter serta sifat yang berbeda-beda. Artinya penentuan figur pemimpin yang tepat dalam suatu organisasi, tergantung kepada kebutuhan organisasi itu sendiri.

Kepemimpinan yang melayani

Sebuah ulasan yang menarik pada edisi 8 Februari 2002 di harian ini, di halaman depan, tentang wakil rakyat yang enggan turun ke wilayah yang dilanda bencana banjir. Ketika banjir melanda Jakarta, dan ketika masyarakat kedinginan dan perut kelaparan karena banjir, kita melihat betapa angkuhnya para politisi dan pemimpin kita tersebut yang bergeming sekalipun rakyatnya menderita akibat bencana banjir. Bahkan dikatakan bahwa rakyat harus kembali mengurut dada menelan kekecewaan, ketika ada komentar wakil rakyat yang dengan masa bodoh mengatakan, “Musibah banjir bukan hanya di Jakarta atau di Indonesia saja. Di luar negeripun ada banjir.”

Topik kali ini sengaja dipilih untuk merenungkan kembali makna kepemimpinan yang sejati. Kepemimpinan sering diartikan dengan jabatan formal, yang justru menuntut untuk mendapat fasilitas dan pelayanan dari konstituen yang seharusnya dilayani. Meskipun banyak di antara pemimpin atau pejabat yang ketika dilantik mengatakan bahwa jabatan adalah sebuah amanah, namun dalam kenyataannya sedikit sekali atau bisa dikatakan hampir tidak ada pemimpin yang sungguh-sungguh menerapkan kepemimpinan dari hati, yaitu kepemimpinan yang melayani.
Sebuah buku yang menarik tentang kepemimpinan yang melayani (servant leadership) ditulis oleh Dr. Kenneth Blanchard dan kawan kawan, berjudul Leadership by The Book (LTB). Ken Blanchard adalah juga co-author dari buku-buku manajemen yang sangat laris, seperti The One Minute Manager, Raving Fans, Gung Ho, dan Everyone’s Coach. Buku LTB mengisahkan tentang tiga orang karakter yang mewakili tiga aspek kepemimpinan yang melayani, yaitu seorang pendeta, seorang professor, dan seorang profesional yang sangat berhasil di dunia bisnis. Tiga aspek kepemimpinan tersebut adalah HATI yang melayani (servant HEART), KEPALA atau pikiran yang melayani (servant HEAD), dan TANGAN yang melayani (servant HANDS).
Hati Yang Melayani (Karakter Kepemimpinan)Kepemimpinan yang melayani dimulai dari dalam diri kita. Kepemimpinan menuntut suatu transformasi dari dalam hati dan perubahan karakter. Kepemimpinan sejati dimulai dari dalam dan kemudian bergerak ke luar untuk melayani mereka yang dipimpinnya. Disinilah pentingnya karakter dan integritas seorang pemimpin untuk menjadi pemimpin sejati dan diterima oleh rakyat yang dipimpinnya. Kembali betapa banyak kita saksikan para pemimpin yang mengaku wakil rakyat ataupun pejabat publik, justru tidak memiliki integritas sama sekali, karena apa yang diucapkan dan dijanjikan ketika kampanye dalam Pemilu tidak sama dengan yang dilakukan ketika sudah duduk nyaman di kursinya.
Paling tidak menurut Ken Blanchard dan kawan-kawan, ada sejumlah ciri-ciri dan nilai yang muncul dari seorang pemimpin yang memiliki hati yang melayani, yaitu:
Tujuan paling utama seorang pemimpin adalah melayani kepentingan mereka yang dipimpinnya. Orientasinya adalah bukan untuk kepentingan diri pribadi maupun golongannya tetapi justru kepentingan publik yang dipimpinnya. Entah hal ini sebuah impian yang muluk atau memang kita tidak memiliki pemimpin seperti ini, yang jelas pemimpin yang mengutamakan kepentingan publik amat jarang kita temui di republik ini.
Seorang pemimpin sejati justru memiliki kerinduan untuk membangun dan mengembangkan mereka yang dipimpinnya sehingga tumbuh banyak pemimpin dalam kelompoknya. Hal ini sejalan dengan buku yang ditulis oleh John Maxwell berjudul Developing the Leaders Around You. Keberhasilan seorang pemimpin sangat tergantung dari kemampuannya untuk membangun orang-orang di sekitarnya, karena keberhasilan sebuah organisasi sangat tergantung pada potensi sumber daya manusia dalam organisasi tersebut. Jika sebuah organisasi atau masyarakat mempunyai banyak anggota dengan kualitas pemimpin, organisasi atau bangsa tersebut akan berkembang dan menjadi kuat.
Pemimpin yang melayani memiliki kasih dan perhatian kepada mereka yang dipimpinnya. Kasih itu mewujud dalam bentuk kepedulian akan kebutuhan, kepentingan, impian dan harapan dari mereka yang dipimpinnya.
Ciri keempat seorang pemimpin yang memiliki hati yang melayani adalah akuntabilitas (accountable). Istilah akuntabilitas adalah berarti penuh tanggung jawab dan dapat diandalkan. Artinya seluruh perkataan, pikiran dan tindakannya dapat dipertanggungjawabkan kepada publik atau kepada setiap anggota organisasinya.
Pemimpin yang melayani adalah pemimpin yang mau mendengar. Mau mendengar setiap kebutuhan, impian dan harapan dari mereka yang dipimpinnya.
Pemimpin yang melayani adalah pemimpin yang dapat mengendalikan ego dan kepentingan pribadinya melebihi kepentingan publik atau mereka yang dipimpinnya. Mengendalikan ego berarti dapat mengendalikan diri ketika tekanan maupun tantangan yang dihadapi menjadi begitu berat. Seorang pemimpin sejati selalu dalam keadaan tenang, penuh pengendalian diri dan tidak mudah emosi.
Kepala Yang Melayani (Metoda Kepemimpinan)Seorang pemimpin sejati tidak cukup hanya memiliki hati atau karakter semata, tetapi juga harus memiliki serangkaian metoda kepemimpinan agar dapat menjadi pemimpin yang efektif. Banyak sekali pemimpin memiliki kualitas dari aspek yang pertama, yaitu karakter dan integritas seorang pemimpin, tetapi ketika menjadi pemimpin formal, justru tidak efektif sama sekali karena tidak memiliki metoda kepemimpinan yang baik. Contoh adalah para pemimpin karismatik ataupun pemimpin yang menjadi simbol perjuangan rakyat, seperti Corazon Aquino, Nelson Mandela, Abdurrahman Wahid, bahkan mungkin Mahatma Gandhi, dan masih banyak lagi menjadi pemimpin yang tidak efektif ketika menjabat secara formal menjadi presiden. Hal ini karena mereka tidak memiliki metoda kepemimpinan yang diperlukan untuk mengelola mereka yang dipimpinnya.
Tidak banyak pemimpin yang memiliki kemampuan metoda kepemimpinan ini. Karena hal ini tidak pernah diajarkan di sekolah-sekolah formal. Oleh karena itu seringkali kami dalam berbagai kesempatan mendorong institusi formal agar memperhatikan ketrampilan seperti ini yang kami sebut dengan softskill atau personal skill. Dalam salah satu artikel di economist.com ada sebuah ulasan berjudul Can Leadership Be Taught. Jelas dalam artikel tersebut dibahas bahwa kepemimpinan (dalam hal ini metoda kepemimpinan) dapat diajarkan sehingga melengkapi mereka yang memiliki karakter kepemimpinan. Ada tiga hal penting dalam metoda kepemimpinan, yaitu:
Kepemimpinan yang efektif dimulai dengan visi yang jelas.Visi ini merupakan sebuah daya atau kekuatan untuk melakukan perubahan, yang mendorong terjadinya proses ledakan kreatifitas yang dahsyat melalui integrasi maupun sinergi berbagai keahlian dari orang-orang yang ada dalam organisasi tersebut.
Bahkan dikatakan bahwa nothing motivates change more powerfully than a clear vision. Visi yang jelas dapat secara dahsyat mendorong terjadinya perubahan dalam organisasi. Seorang pemimpin adalah inspirator perubahan dan visioner, yaitu memiliki visi yang jelas kemana organisasinya akan menuju. Kepemimpinan secara sederhana adalah proses untuk membawa orang-orang atau organisasi yang dipimpinnya menuju suatu tujuan (goal) yang jelas. Tanpa visi, kepemimpinan tidak ada artinya sama sekali. Visi inilah yang mendorong sebuah organisasi untuk senantiasa tumbuh dan belajar, serta berkembang dalam mempertahankan survivalnya sehingga bisa bertahan sampai beberapa generasi.
Ada dua aspek mengenai visi, yaitu visionary role dan implementation role. Artinya seorang pemimpin tidak hanya dapat membangun atau menciptakan visi bagi organisasinya tetapi memiliki kemampuan untuk mengimplementasikan visi tersebut ke dalam suatu rangkaian tindakan atau kegiatan yang diperlukan untuk mencapai visi itu.
Seorang pemimpin yang efektif adalah seorang yang sangat responsive. Artinya dia selalu tanggap terhadap setiap persoalan, kebutuhan, harapan dan impian dari mereka yang dipimpinnya. Selain itu selalu aktif dan proaktif dalam mencari solusi dari setiap permasalahan ataupun tantangan yang dihadapi organisasinya.
Seorang pemimpin yang efektif adalah seorang pelatih atau pendamping bagi orang-orang yang dipimpinnya (performance coach). Artinya dia memiliki kemampuan untuk menginspirasi, mendorong dan memampukan anak buahnya dalam menyusun perencanaan (termasuk rencana kegiatan, target atau sasaran, rencana kebutuhan sumber daya, dan sebagainya), melakukan kegiatan sehari-hari (monitoring dan pengendalian), dan mengevaluasi kinerja dari anak buahnya.
Tangan Yang Melayani (Perilaku Kepemimpinan)Pemimpin sejati bukan sekedar memperlihatkan karakter dan integritas, serta memiliki kemampuan dalam metoda kepemimpinan, tetapi dia harus menunjukkan perilaku maupun kebiasaan seorang pemimpin. Dalam buku Ken Blanchard tersebut disebutkan ada empat perilaku seorang pemimpin, yaitu:
Pemimpin tidak hanya sekedar memuaskan mereka yang dipimpinnya, tetapi sungguh-sungguh memiliki kerinduan senantiasa untuk memuaskan Tuhan. Artinya dia hidup dalam perilaku yang sejalan dengan Firman Tuhan. Dia memiliki misi untuk senantiasa memuliakan Tuhan dalam setiap apa yang dipikirkan, dikatakan dan diperbuatnya.
Pemimpin sejati fokus pada hal-hal spiritual dibandingkan dengan sekedar kesuksesan duniawi. Baginya kekayaan dan kemakmuran adalah untuk dapat memberi dan beramal lebih banyak. Apapun yang dilakukan bukan untuk mendapat penghargaan, tetapi untuk melayani sesamanya. Dan dia lebih mengutamakan hubungan atau relasi yang penuh kasih dan penghargaan, dibandingkan dengan status dan kekuasaan semata.
Pemimpin sejati senantiasa mau belajar dan bertumbuh dalam berbagai aspek, baik pengetahuan, kesehatan, keuangan, relasi, dan sebagainya.
Setiap hari senantiasi menselaraskan (recalibrating) dirinya terhadap komitmen untuk melayani Tuhan dan sesama. Melalui solitude (keheningan), prayer (doa) dan scripture (membaca Firman Tuhan).
Demikian kepemimpinan yang melayani menurut Ken Blanchard yang menurut kami sangat relevan dengan situasi krisis kepemimpinan yang dialami oleh bangsa Indonesia. Bahkan menurut Danah Zohar, penulis buku Spiritual Intelligence: SQ the Ultimate Intelligence, salah satu tolok ukur kecerdasan spiritual adalah kepemimpinan yang melayani (servant leadership).
Bahkan dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Gay Hendrick dan Kate Luderman, menunjukkan bahwa pemimpin-pemimpin yang berhasil membawa perusahaannya ke puncak kesuksesan biasanya adalah pemimpin yang memiliki SQ yang tinggi. Mereka biasanya adalah orang-orang yang memiliki integritas, terbuka, mampu menerima kritik, rendah hati, mampu memahami orang lain dengan baik, terinspirasi oleh visi, mengenal dirinya sendiri dengan baik, memiliki spiritualitas yang tinggi, dan selalu mengupayakan yang terbaik bagi diri mereka sendiri maupun bagi orang lain.

Kamis, 24 November 2011

Ciri-ciri Orang Yang Tegas dan Percaya Diri

Ciri-ciri Orang Yang Tegas dan Percaya Diri

Tulisan ini terutama ditujukan kepada diri saya sendiri yang terkadang tidak percaya diri dalam menjalin relasi dengan orang lain. Kadang, minimnya rasa percaya diri malah menimbulkan antipati dari orang lain, bahkan banyak yang salah sangka dengan menuduh saya orang yang sombong.
Agaknya rasa minder telah menguasai diri saya dalam pergaulan. Rasa rendah diri bisa berakibat buruknya hubungan dengan orang lain. Bukankah hubungan baik dengan orang lain merupakan salah satu pintu rezeki? Paling tidak, rezeki non materi semisal pengakuan atas eksistensi diri dapat diraih. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan rasa percaya diri, hal yang utama dibangun justru rasa simpati dan empati kepada orang lain. Berikut ini adalah ciri-ciri orang yang percaya diri yang saya catat dari sebuah pelatihan manajemen sumber daya manusia :

Orang yang tegas dan percaya diri secara verbal :
  • Membuat pernyataan yang jujur, jelas, singkat dan langsung pada masalah
  • Menggunakan pernyataan "saya" : "Saya ingin....." Saya pikir...."
  • Menawarkan saran perbaikan, buka nasehat atay perintah
  • Menawarkan kritik membangun, tidak menyalahkan, atau mengharuskan
  • Mengajukan pertanyaan untuk menemukan pemikiran dan perasaan orang lain
  • Menghargai hak orang lain
  • Mengkomunikasikan sikap saling menghargai pada saat kebutuhan dari dua orang sedang bertentangan, dan mencari penyelesaian yang dapat diterima kedua belah pihak
Orang yang tegas dan percaya diri secara Non-verbal :
  • Melakukan kontak mata yang intens dan pantas
  • Duduk atau berdiri dengan tegak dan santai
  • Bersikap terbuka dan mendukung komentar mereka
  • Berbicara dengan tekanan yang jelas, mantap dan tegas
  • Ekspresi wajah santai, tersenyum ketika merasa senang
  • Berbicara dengan mantap, teratur menekankan kata-kata kunci

Tips Ringkas analisis problem solving

Tips Ringkas Menulis Opini dengan Analisis Problem Solving


Menulis opini sebaiknya benar-benar hasil pemikiran penulis pribadi atas suatu fenomena tertentu. Nah, pada kesempatan ini saya mencoba memberi sumbangan berupa tips pemecahan masalah dalam manajemen, yang sebenarnya dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam menulis opini.

Adapun cara memecahkan masalah adalah dengan menganalisa problem yang muncul. Biasanya, orang menulis opini bertujuan untuk memperbaiki suatu keadaan atau fenomena yang buruk di dalam masyarakat. Setidaknya, mencoba menawarkan gagasan yang kiranya membantu memecahkan persoalan atau peristiwa yang terjadi.

Berikut ini ringkasan peta analisa yang dipakai :
ANALISA SITUASI

Apa yang mengalami penyimpangan /peristiwa?
Di mana hal itu terjadi?
Kapan hal itu terjadi?

ANALISA PERSOALAN
Mengapa (sebab apa) hal itu terjadi?
Mengembangkan kemungkinan penyebab penyimpangan / peristiwa
Mencari penyebab penyimpangan / peristiwa
Mencari penyebab yang paling mungkin

ANALISA KEPUTUSAN
Mengembangkan alternatif penanggulangan
Memilih alternatif yang paling baik (memutuskan)
Membuat rencana tindakan

ANALISIS PERSOALAN POTENSIAL
Antisipasi terhadap kemungkinan ekses
Membuat langkah pengamanan / preventif (menghilangkan penyebab)
Protektif (mengurangi akibat)
Korektif ( memperbaiki selama dalam proses )

Tulisan ini hanya alternatif saja dalam menganalisis berita atau peristiwa. Memang tidak semua step dapat dipakai dalam menulis opini. Saya sendiri membuat catatan ini karena merasa pas saja. Mudah-mudahan dapat membantu dalam menulis opini.

8 tips tuk menjadi pemimpin sejati

1. Kepemimpinan yang nyata berarti memimpin diri sendiri. Melewati perintah semudah membagikan kartu nama. Tapi seorang pemimpin yang bijaksana juga tahu bagaimana memimpin dirinya sendiri-bukan hanya untuk memberikan contoh yang tulus untuk orang lain, tetapi untuk menjadi elemen kerja mesin secara keseluruhan bisnis Anda. "Sangat penting bahwa para pemimpin memiliki kemampuan untuk fokus dan memotivasi diri mereka sendiri karena mereka memotivasi orang lain," kata Larraine Segil, seorang penulis dan konsultan pendidikan eksekutif yang mengajar di Institut Teknologi California di Pasadena.
2. Jangan seorang raja. Kepemimpinan bijaksana mungkin berarti Anda sudah memiliki tenaga kerja berbakat di tempat. Itu hebat. Tapi hati-hati belum menetapkan ruang takhta dalam proses. Terkadang pemimpin sering secara tidak sengaja membuat sistem bimbingan yang tidak perlu membatasi. Panduan karyawan, namun tidak menerapkan parameter lebih dari yang mutlak diperlukan. "Sangat penting untuk mempengaruhi orang-orang dengan siapa Anda bekerja," kata Segil. "Jangan melihat bisnis Anda sebagai suatu hirarki."
3. Terbuka untuk cara-cara baru dalam melakukan sesuatu. Salah satu ranjau darat potensial dari operasi sejahtera adalah untuk mengulang apa pun yang terbukti sukses. Sulit untuk membantah itu, tapi seorang pemimpin sengaja akan menempatkan stok terlalu banyak menempel dengan apa yang selalu bekerja. Sebaliknya, kepemimpinan bijaksana mengakui sukses tetapi juga mengakui selalu ada cara untuk melakukan hal-hal yang lebih baik.
4. Ingatlah bahwa laki-laki kulit putih cepat menjadi minoritas. Statistik menunjukkan bahwa laki-laki putih sekarang membuat hanya sebagian kecil dari populasi tempat kerja. Pasangan bahwa dengan kemitraan tumbuh di perbatasan, dan itu menjadi jelas bahwa pencampuran berbagai budaya dan latar belakang di lingkungan kerja merupakan keterampilan kepemimpinan penting. Seorang pemimpin dipikirkan akan mencoba untuk mengatasi dengan ini sebaik yang ia bisa. Satu dengan visi yang lebih akan bekerja untuk mengambil keuntungan dari perbedaan. "Kompetisi-dorongan konstan untuk lebih cepat, lebih baik, lebih murah - mengamanatkan bahwa kita belajar untuk secara efektif menangani perbedaan di tempat kerja," kata Susan karir konsultan Eckert dari Advance dan Pengembangan Karir Profesional di Brightwaters, NY Sebuah perusahaan yang menjalin apresiasi keanekaragaman menjadi kain budaya akan membuat dirinya "tak terkalahkan," kata Eckert.
5. Membangun rasa asli dari komitmen. Saya harus mengakui ini adalah titik sakit pribadi dengan saya. Saya telah melihat terlalu banyak slogan-slogan perusahaan dan menangkap frase yang impor tidak lebih dalam dari kertas mereka tertulis di. Ingin menjadi "berkomitmen untuk layanan yang unggul"? Lebih banyak kekuatan untuk Anda, tetapi seorang pemimpin sejati akan melihat bahwa kata-kata dan sedikit lain. Sebaliknya, menempatkan daging di tulang-tulang-menetapkan bagaimana untuk mengukur keunggulan, desain rencana meyakinkan untuk mencapai itu, dan menetapkan jadwal yang masuk akal tapi nyata untuk penyelesaiannya.
6. Menyelesaikan pekerjaan. Banyak pemimpin bisnis yang lengkap yak tentang permainan mereka, tapi berapa banyak sebenarnya menyelesaikan apa yang mereka mengatakan mereka akan mulai? Seorang pemimpin yang tidak pernah benar-benar dipikirkan selesai apapun kehilangan kepercayaan dari klien dan pelanggan. Bahwa kurangnya tindak lanjut tidak akan hilang pada karyawan-nya, baik. Sebaliknya, menetapkan tujuan dan membangun pragmatis, tindakan bertanggung jawab untuk benar-benar menyelesaikan apa yang Anda mulai. "Kemampuan untuk menyelesaikan hal-hal yang sangat penting," kata Segil. "Tak ada yang berguna kecuali Anda benar-benar menyelesaikannya."
7. Tampilkan penghargaan yang tulus. Dipikirkan para pemimpin harus memiliki lengan seperti Popeye, apa dengan semua menampar belakang mereka lakukan. Itu bagus, tapi kinerja yang baik membutuhkan respon yang lebih substantif. Pemimpin dengan mata untuk sisi depan keluar pujian, tetapi menambah dengan imbalan nyata: promosi, kenaikan gaji, bonus, dan token penghargaan berwujud lainnya. Yang memotivasi orang-orang Anda, tidak hanya untuk menerapkan diri dengan antusiasme tetapi untuk tetap di perusahaan Anda lebih lama daripada mereka dinyatakan mungkin.
8. Ketahuilah bahwa keterampilan kepemimpinan berasal dari belajar, juga. Jauh juga mungkin eksekutif bisnis percaya keterampilan kepemimpinan berasal dari semacam pencerahan yang menakjubkan atau flash lainnya seperti wawasan. Tentu, ide-ide besar bisa datang ke salah satu dari kita, tetapi menjadi pemimpin yang bonafide juga berarti belajar. Baca buku-buku tentang kepemimpinan yang efektif, menghadiri seminar, dan memilih otak rekan untuk melihat apa yang bekerja untuk mereka. Ini bisa menjadi pendidikan yang panjang, tetapi satu dengan imbalan yang kalikan dengan pengetahuan yang Anda miliki di bawah ikat pinggang Anda.

REpost : Ide gila yang mendunia ( AW )

Banyak ide tak biasa berkembang menjadi bisnis luar biasa. Bahkan jika itu merupakan ide yang tak masuk akal. Tariq Farid membuktikan satu ide bisnis yang ditertawakan bank bisa ia kembangkan menjadi bisnis besar.

Tariq lahir di Lahore, Pakistan pada tahun 1969, sebagai anak tertua dari enam bersaudara pasangan Ghulam dan Salma Farid. Ayahnya, Ghulam, pindah ke AS pada tahun 1970 untuk bekerja sebagai masinis di Connecticut. Sedangkan Tariq baru datang ke negeri impian itu pada tahun 1981 saat usianya 11 tahun.

Meski remaja dan tinggal  di negeri  di mana banyak anak datang untuk belajar, Tariq justru bekerja semasih usia dini di gerai restoran McDonald's. Belakangan ia mengaku dengan bekerja di jaringan restoran franchise ini ia mendapat banyak pelajaran bisnis yang menentukan masa depannya kelak.

Ternyata Tariq tak perlu lama "magang" di McD. Pada saat usianya 17 tahun tiba-tiba sang ayah mengabarinya bahwa ada sebuah toko bunga yang akan dijual di sekitar tempat tinggal mereka. Ide bisnis pun datang. Tanpa perlu pikir panjang sang ayah kemudian meminjam uang ke sana sini. Ditambah uang tabungannya, terkumpullah uang US$ 5000 untuk membeli toko bunga itu. Ayahnya ternyata menyerahkan bisnis kecil itu pada Tariq. "Saya masih terlalu muda saat itu dan terlalu bodoh untuk mengatakan tidak," ujarnya. Maksudnya, ia menerimanya dan setelah itu harus setengah mati menjalankannya karena hidup dan mati bisnis itu tergantung padanya.

Berdasarkan pengalaman bekerja di McD ia berusaha mengelola bisnisnya sebaik mungkin. Ternyata bisnis karangan bunganya berkembang. Dalam dua tahun ia sudah memiliki empat toko.

Buket Buah

Salah satu konsep pengembangan toko bunganya adalah karena ia menerapkan efisiensi kerja ala McD. Sistem pembayaran, misalnya, ia gunakan komputer dengan software khusus. Gara-gara ini ia kemudian menawarkan software serupa pada toko bunga lain agar kerja mereka juga lebih efisien. Kegiatan ini melahirkan bisnis baru, penjualan software khusus untuk toko bunga yang ia namakan Netsolace. Perusahaan ini kemudian berkembang menjadi penyedia software khusus untuk mengelola jaringan franchise.

Jauh di belakang itu tumbuh keinginannya untuk memiliki franchise sendiri. Namun ide bisnis tak kunjung tiba. Suatu kali ia sedang mengawasi toko bunganya. Ia melihat anak kecil datang sambil mengunyah buah. Lalu timbullah idenya. Ia beli buah lalu dipotong-potong hingga menyerupai bunga, lalu ia kasih ke sejumlah temannya. Dan ternyata teman-temannya menyukainya. Timbullah ide membisniskan usaha merangkai buah berbentuk karangan bunga.
 

Tariq kemudian mencari pinjaman modal ke bank. "Mereka semua menertawakan saya," kata Tariq. Tentu saja ia pun tak mendapat pinjaman karena selain idenya dianggap tak masuk akal, rencana bisnisnya juga dianggap tidak memadai. Tariq baru bisa merealisasikan bisnisnya pada tahun 1999 ketika ia membuka gerai Edible Arrangements, sebuah toko buket buah di East Haven, Connecticut. Ia menawarkan buket buah tidak sepenuhnya utuh. Dalam satu buket ada bermacam-macam buah yang disusun sedemikian indah sehingga enak dilihat. Dan rupanya momennya tepat karena pada saat itu warga AS sedang gandrung memberi hadiah untuk rekan atau sejawatnya pada hari-hari besar tertentu. Bisnis Tariq pun berkembang.

Edible Arrangements kini menjadi jaringan franchise yang banyak peminatnya dengan jumlah cabang lebih dari 1000 di AS, Kanada, Puerto Rico, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, Italia, Turki, Hong Kong, dan baru kemarin cabang terbarunya buka di India. Ternyata ide gilanya bisa juga mendunia. Luar biasa. (Dari berbagai sumber. Foto: Successmagazine)

REpost : Kedamaian hati ( AW )

Alkisah, di sebuah kerajaan, sang Raja mengadakan sebuah sayembara. Dengan hadiah berupa emas yang sangat berharga kepada rakyat yang bisa melukis tentang "kedamaian". Saat diumumkan, banyak seniman dan pelukis mencoba mengikuti sayembara dan berusaha keras untuk memenangkan lomba tersebut.

Waktu yang dijanjikan pun tiba. Baginda Raja datang ke tempat para seniman melukis dan berkeliling melihat-lihat hasil karya mereka. Di antara sekian banyak lukisan, hanya ada dua buah lukisan yang benar-benar paling disukai baginda Raja, yang dianggap mampu mewakili tema tentang kedamaian. Dan sang Raja harus memilih satu di antara keduanya.

Lukisan pertama menggambarkan sebuah telaga yang tenang. Permukaan telaga itu bagaikan cermin sempurna yang memantulkan kedamaian, gunung-gunung menghijau yang menjulang mengitari danau, di atasnya terpampang langit biru dengan awan putih berarak-arakan. Sungguh lukisan pemandangan alam yang sangat indah. Semua yang memandang lukisan ini akan berpendapat, inilah lukisan tentang kedamaian jiwa bagi yang melihatnya.

Sedangkan lukisan kedua menggambarkan pemandangan pegunungan juga. Namun tampak kasar, gundul, dan gersang. Di atasnya terlukis langit yang gelap dan merah menandakan turunnya hujan badai yang telah mereda. Di sisi gunung, ada air terjun deras yang berbuih-buih. Sekilas, lukisan itu sama sekali tidak menampakkan ketenangan dan kedamaian. Tapi, sang Raja melihat sesuatu yang menarik. Di balik air terjun itu tumbuh semak-semak menghijau di atas sela-sela bebatuan. Dan di antara semak-semak itu, tampak seekor induk burung pipit berada di atas sarangnya, sedang mengerami telurnya dan terlihat sebuah kehidupan baru berupa anak burung pipit yang menetas dari pecahan telur. Benar-benar indah dan damai.

Lukisan manakah yang memenangkan lomba? Sang Raja memilih lukisan nomor dua sebagai pemenangnya. Banyak orang pun bertanya: mengapa lukisan itu yang dimenangkan oleh baginda Raja?

Baginda Raja menjawab dengan lantang, "Lihatlah burung pipit di dalam lukisan ini, mampu menggambarkan sebuah kedamaian, tanggung jawab, dan kehidupan baru. Lihat gambaran situasi alam yang buruk dan tidak mendukung, tetapi ibu pipit memenuhi segenap tanggung jawabnya, tetap mengerami telurnya hingga menetas.
Rakyatku.., kedamaian itu bukan berarti kita harus berada di tempat yang tanpa keributan, kesulitan, atau pekerjaan yang keras dan sibuk. Kedamaian adalah suasana hati dan pikiran yang tenang dan damai. Meski kita berada di tengah-tengah keributan luar biasa namun tidak dipengaruhi keadaan luar. Kedamaian hati adalah kemampuan menjaga keseimbangan dan kebijaksanaan di segala situasi dan tetap mampu menjalankan tanggung jawabnya dengan baik."

Semua yang mendengar perkataan raja pun dengan diam mengangguk-anggukkan kepala tanda setuju.

Pembaca yang luar biasa,
Mampu tetap merasa damai di tengah "kekacauan" atau situasi yang riuh rendah memang tidak mudah. Biasanya kita cenderung larut di dalamnya, bahkan mungkin menjadi semakin kacau dan berantakan.

Jika hati dan pikiran kita tidak mampu tenang, kita pun akan mudah terhasut, termakan isu-isu negatif dan hidup menjadi terombang-ambing. Karenanya, kesempatan kita untuk merasakan kedamaian dan bahagia pun menjadi hilang. Mari kita jaga hati dan pikiran sendiri agar selalu tenang dan damai sehingga kebahagiaan akan menjadi milik kita selamanya.

Kuda bagus tidak pernah makan rumput yang sama ( for laopan group 24.11.11 )

Seorang pria bijak memasuki sebuah cafe dan mulai menceritakan sebuah lelucon dan membuat semua orang dalam cafe itu tertawa.

Beberapa saat kemudian pria itu mengulangi leluconnya, namun kali ini hanya beberapa orang saja yang tertawa.

5 menit kemudian pria itu kembali menceritakan lelucon yang sama, dan ternyata gak ada yang tertawa.

Pria inipun tersenyum lebar, sambil berkata:
“Bila kamu gak bisa tertawa berulang-ulang pada lelucon yang sama,
lalu mengapa kamu terus menangis berulang-ulang pada masalah yang sama?”
Note: Kesusahan hari kemarin cukuplah utk kemarin, awali tiap harimu dengan senyum…

Have a great day :):)

REpost : Kasih ibu tiada akhir.. ( Laopan group )

Di jepang dulu pernah ada tradisi membuang org yg sudah tua ke hutan.. Mrk yg dibuang adalah org tua yg sudah tdk berdaya sehingga tdk memberatkan kehidupan anak2nya..

Pd suatu hari ada seorg pemuda yg berniat membuang ibunya kehutan, krn si Ibu tlh lumpuh ∂άϞ agak pikun..
Si pemuda tampak bergegas menyusuri hutan sambil menggendong ibunya. Si Ibu yg kelihatan tak berdaya berusaha menggapai setiap ranting pohon yang bisa diraihnya lalu mematahkannya ∂άϞ menaburkannya disepanjang jalan yg mereka lalui.

Sesampai didalam hutan yg sangat lebat, si anak menurunkan Ibu tsb ∂άϞ mengucapkan kata perpisahan sambil berusaha menahan sedih krn ternyata dia tdk menyangka tega melakukan perbuatan ini terhdp Ibunya..

Justru si Ibu yang tampak tegar, dalam senyumnya dia berkata 'Anakku, Ibu sangat menyayangimu. Sejak kau kecil sampai dewasa Ibu selalu merawatmu dgn segenap cintaku. Bahkan sampai hari ini rasa sayangku tdk berkurang sedikitpun. Tadi Ibu sdh menandai sepanjang jalan yg kita lalui dgn ranting2 kayu. Ibu takut kau tersesat, ikutilah tanda itu agar kau selamat sampai dirumah..'

Setelah mendengar kata2 tsb, si anak menangis dgn sangat keras, kemudian langsung memeluk ibunya dan kembali menggendongnya utk membawa si Ibu pulang kermh. Pemuda tsb akhirnya merawat Ibu yg sangat mengasihinya sampai Ibunya meninggal..

'Orang tua' bukan barang rongsokan yg bisa dibuang atau diabaikan setelah terlihat tdk berdaya..
Krn pd saat engkau Sukses atau saat engkau dlm keadaan SuSaH, hanya 'orang tua' yg mengerti kita ∂άϞ batinnya akan menderita kalau kita susah..
'Org tua' kita tdk pernah meninggalkan kita, bagaimanapun keadaan kita, walaupun kita pernah kurang ajar kpd orang tua.. Namun Bapak ∂άϞ Ibu kita akan tetap mengasihi kita..

Mulai sekarang mari kita lebih mengasihi org tua kita selagi mereka masih hidup.

REpost : RENDAH HATI ( reg.kim )

Kadang sepatah kata yang ketus membuat kita :
Sakit hati sampai bertahun-tahun
Sikap ceria dan kegembiraan selama ini tersapu habis oleh sepatah kata.

Kalau orang bertanya mengapa?

Anda akan menjawab: “kata-kata itu sungguh amat menyakitkan..”

Benarkah kata-kata itu yang begitu menyakitkan?
Ataukah Anda yang terlalu lemah?

Bukan...

Anda tidak lemah, dan
kata kata ketus itu pun tidak ada apa-apanya.

Permasalahannya adalah:
Hati Anda yang terlalu tinggi.

Tinggi hati membuat :
harga diri, 
gengsi,
keinginan dihormati,
semua ikut menjadi tinggi.

Tinggi hati membuat Anda merasa diri :
terhormat,
mulia dan
sempurna.

Sikap inilah yang membuat Anda gampang ;
tersinggung,
mudah sakit hati dan
berprasangka buruk.

Tinggi hati membuat Anda
rapuh dan
jiwa Anda lemah.

Jika Anda mau jadi kuat,
belajarlah rendah hati setiap saat,
maka kata-kata ketus di atas tidak akan berarti apa pun bagi Anda

Kerendahan hati membuat Anda tenang,
hening namun
tegar bagai samudera yang mengambil tempat paling rendah.

· ··÷¦÷·· ·· ··÷¦÷·· ·· ··÷¦÷·· ·
Rendah hati membuat Anda
bebas leluasa
· ··÷¦÷·· ·· ··÷¦÷·· ·· ··÷¦÷·· ·

· ··÷¦÷·· ·· ··÷¦÷·· ·· ··÷¦÷·· ·
Rendah hati adalah sumber
kekuatan dan sukacita...
· ··÷¦÷·· ·· ··÷¦÷·· ·· ··÷¦÷·· ·

Rabu, 23 November 2011

Nikmati saja Hidup ini yang sangat indah dan berarti.

Nikmati saja hidupmu, wahai sahabat…
Usahlah engkau bersedih dan mengeluh,
engkau di dunia ini tak akan selamanya,
... esokpun engkau akan berpulang,
kembali padaNya... menemuiNya,
Usah engkau risaukan duniamu,
akhirat yang abadi lebih mulia,
bersiaplah engkau untuknya,
Tak perlu banyak bicara,
lakukan saja yang engkau bisa,
ada Dia yang selalu melihatmu,
ada Dia yang selalu mendengar doa-doamu,
ada Dia yang setia menemanimu,
Yakinlah, engkau tak pernah sendiri lagi,
engkau bahagia bersamaNya, bukan?
Rasakanlah kehadiranNya yang setiap saat dekat denganmu,
bahkan ia lebih dekat dari urat nadimu sekalipun,
Lalu...Apalagi alasanmu untuk bersedih?
Apa lagi alasanmu untuk dapat menumpahkan keluhmu?
Apa lagi alasanmu untuk pamerkan kecengenganmu?
Apa lagi alasanmu untuk tidak berbuat, saat kesempatan berbuat begitu luas terbuka?
ia ada untuk engkau isi,
kesempatan itu untuk engkau taklukkan,
So, jangan pernah ragu lagi,
engkau sudah sangat kuat bersamaNya,
engkau sangat luar biasa dalam bimbinganNya,
engkau mampu taklukkan egomu,
engkau mampu runtuhkan kelumu,
engkau mampu robohkan karang kesombonganmu itu,
engkau mampu berlemah lembut,
engkau bisa berkasih sayang,
engkau akan selalu memiliki jiwa yang lapang,
untuk kembali menerbitkan senyumanmu,
senyuman terindah yang engkau miliki,
Yakinlah bahwa engkau mampu,
maka engkau benar-benar mampu, wahai sahabatku…
Semangat berjuang!
gigih berdoa,
jangan pernah engkau lupa, ada Dia bersamamu,
Semoga engkau selalu ingat,
ada yang mengharapkan kebaikan-kebaikanmu,
kenanglah saat-saat engkau menderita,
maka engkau akan mampu berbagi di saat bahagiamu
sumbangkanlah walau sepotong senyumanmu,
sampaikanlah walau sebait nasehatmu,
bagilah walau satu kata motivasimu hari ini,
maka engkau akan bahagia…

Objek perenungan

zodiak 23 november 11

Ramalan Zodiak Harian GEMINI (21 Mei-21 Juni)

Peruntungan: Hari ini bintang Anda masih bagus dan mujur, hanya tinggal tergantung bagaimana Anda memanfaatkan kesempatan ini. Jangan cepat merasa puas dengan apa yang Anda raih selama ini. Dimana masih ada peluang maka raihlah keberhasilan sebanyak mungkin. Karir: Harus mulai dari nol lagi.
Kesehatan: Agak rentan dengan penyakit, untuk itu Anda harus jaga benar. Jangan sampai penyakit lama kambuh kembali hanya karena Anda lalai untuk hidup disiplin, terutama dalam memanfaatkan waktu istirahat yang ada.
Keuangan: Pertahankan yang sudah bagus ini dan kalau bisa ditingkatkan lagi. Hari ini masih banyak keuntungan yang dapat Anda raih, optimislah.
Asmara: Sabarlah karena memang sudah jalannya begitu. Anda harus mau menerima dan memaklumi kekurangan-kekurangannya.

Jumat, 18 November 2011

Ketika Kaisar Memerintah Dengan Belas Kasih

Ketika Kaisar Memerintah Dengan Belas Kasih
Tahun pertama masa Zhenguan, Kaisar Tang Taizong memberitahu kepala personil kerajaan, �Kehidupan perempuan di lingkungan istana sangat memprihatinkan. Pada akhir Dinasti Sui, istana kerajaan terlalu banyak merekrut tenaga kerja perempuan. Banyak dari mereka tinggal di kota lingkar luar istana, dimana kaisar jarang berkunjung; hal mana hanya menghamburkan uang dan tenaga. Saya tidak menyukai situasi ini. Yang mereka lakukan hanya membersihkan rumah. Apa lagi yang dapat mereka lakukan? Biarkan mereka pulang ke rumah dan menikah. Kita dapat menghemat uang dan orang-orang akan lebih bahagia serta memiliki kehidupan pribadinya.�
Setelah itu, istana kerajaan mengirim pulang lebih dari 3.000 perempuan.
Tahun kedua masa Zhenguan, Tiongkok Tengah mengalami masa kekeringan diikuti dengan kelaparan yang parah.
Kaisar Tang Taizong mengatakan kepada menteri-menterinya, �Cuaca yang ekstrim adalah akibat dari kekurangan De (kebajikan, budi pekerti) pada diri saya, saya memerintah tidak berdasarkan kebajikan. Karenanya kita sedang dihukum. Kesalahan apa yang rakyat telah lakukan sehingga harus menerima penderitaan ini? Saya mendengar rakyat telah menjual putra putrinya demi uang. Saya merasa sangat sedih!�
Kaisar kemudian mengirim menteri Du Yan untuk melakukan penyelidikan di daerah yang dilanda kekeringan. Menteri Du Yan membeli kembali anak-anak tersebut dengan uang pribadi Kaisar dan mengembalikannya kepada orang tua masing-masing.
Pada tahun ketujuh pemerintahan Zhenguan, Gubernur Wilayah Xiangzhou, Zhang Gongjin meninggal dunia. Kaisar sangat sedih dan ia melayat beberapa kali untuk menyatakan perasaannya.
Beberapa pejabat mengirim catatan kepada Kaisar: �Buku Huai mengenai Yin-Yang mengatakan seseorang seharusnya tidak menangis pada saat perkabungan karena membawa ketidakberuntungan.�
Kaisar Taizong menjawab, �Hubungan saya dengan para menteri seperti ayah dan anak. Saya merasa sedih dari dalam hati. Bagaimana tidak menangis?� Setelah itu, Kaisar mulai menangis kembali.
Di tahun ke-19 era Zhenguan, Kaisar Taizong sendiri memimpin tentaranya untuk mengalahkan Korea. Ketika beristirahat di Ding Zhou, beberapa tentaranya berhenti. Kaisar Taizong bertemu dengan tentara tersebut di Gerbang Utara. Satu diantaranya sakit dan tidak dapat mengikuti pasukan. Kaisar Taizong mengundangnya beristirahat di sisi tempat tidurnya dan menanyakan dimana ia terluka. Kaisar juga meminta tabib di Ding Zhou untuk mengobati tentara yang sakit tersebut. Karena belas kasihnya, semua jenderal dan tentaranya bersedia mengikutinya berperang.
Dalam perjalanan pulang, Taizong memerintahkan tentaranya untuk memberikan upacara penghormatan kepada tulang-tulang tentara yang mati, dimana mereka mengorbankan hewan kerbau, domba dan babi. Kaisar sendiri datang ke upacara dan menangis. Semua personil militernya tersentuh hingga turut menangis.
Setelah upacara, para orang tua dari tentara yang gugur tersebut berkata, �Kaisar menangis pada penguburan putra kita. Sekarang mereka dapat beristirahat dengan tenang.�
Ketika tentara Kaisar Taizong menyerang kota Baiyan di timur Provinsi Liaoning, Jenderal Li Simo terluka kena panah. Kaisar sendiri menghisap luka Jenderal Li untuk membuang darah matinya keluar. Semua tentaranya sangatlah terkesan.

Pengalaman Yang Berguna Seumur Hidup Ada seorang anak dari teman, sudah setengah tahun lulus Wisuda, tidak pergi mencari kerja, pagi tidur sampai siang, malam pergi main internet sampai tengah malam. Belakangan ini meminta uang kepada orang tuanya, mau pergi ke Amerika menuntut ilmu lebih dalam lagi. Teman ini bertanya kepada saya, mesti tidaknya dia membiarkan dia pergi. Saya menatap rambut teman saya yang banyak putihnya dalam dalam & berkata: "Jika kamu berniat agar anak kamu baik nantinya, biarkan dia pergi, tapi jangan kasih dia uang". Saya terpikir cerita keponakan saya. Dia adalah warga Amerika, dari kecil selalu berpikir mau jadi pengembara, ingin berkelana melihat lihat dunia luar, jadi ingin pergi berkeliling dunia, nanti setelah kembali mau melanjutkan sekolah di Universitas. Biarpun ayahnya seorang dokter, ekonomi keluarga memungkinkan, tetapi ayah ibunya tidak memberinya uang dan dia juga tidak memintanya dari mereka. Sesudah tamat SMA, maka dia segera pergi ke hutan Alaska untuk memotong kayu untuk menabung. Karena di Alaska saat musim panas siang hari sangat panjang, matahari baru terbenam kira² tengah malam dan sebentar kemudian jam 3 subuh sudah terbit lagi. Jika dalam sehari dia bisa bekerja 16 jam, memotong kayu selama 1 musim, maka dia bisa menabung untuk keliling dunia selama 3 musim. Maka setelah keliling dunia 2 tahun akhirnya kembali ke sekolah untuk meneruskan pelajaran di Universitas. Dan karena hal ini adalah dirinya sendiri yang memikirkan matang² & secara mendalam, maka jurusan pilihannya yang semestinya perlu 4 tahun untuk lulus, diselesaikannya dalam waktu 3 tahun. Setelah itu mulai mencari pekerjaan. Karirnya cukup baik, bisa dibilang searah dengan arah angin, lancar naik terus sampai ke posisi Kepala Insinyur/ Manajer Teknik. Pada suatu saat dia bercerita kepada saya dan mengatakan hal di bawah ini yang mempengaruhinya seumur hidup. Ketika dia bekerja paruh waktu di Alaska, pernah sekali dia dan temannya mendengar teriakan erangan serigala di atas gunung. Mereka sangat cemas dan mulai mencari cari, akhirnya menemukan seekor serigala betina terjerat jebakan dan sedang merintih kesakitan. Terus dia memperhatikan alat jebakan besi yang unik dan tahu bahwa itu adalah milik seorang Pak Tua. Pak Tua ini adalah amatiran, menggunakan waktu luangnya untuk menangkap binatang, kemudian menjual kulitnya untuk menambah kebutuhan dapurnya. Tetapi setahu mereka, si Bapak Tua tadi beberapa hari lalu karena serangan jantung telah diangkut pakai helikopter ke rumah sakit Ancrukhy untuk mendapatkan pertolongan dan dirawat sekarang. Dan serigala betina ini bakal mati kelaparan karena tidak diurus. Timbul keinginan dia melepaskan serigala betina itu tetapi serigala itu sangat ganas & garang sehingga dia tidak dapat mendekat. Dia juga mengamati ada tetesan susu dari serigala betina ini dan ini menandakan bahwa di sarangnya pasti ada anak² srigala. Dia & temannya menghabiskan banyak sekali tenaga & waktu untuk mencari sarang srigala, sampai menemukan 4 ekor anak serigala dan membawa mereka ke tempat serigala betina tadi untuk diberikan susu. Dengan demikian bisa menghindarkan mereka dari bahaya mati kelaparan. Dia mengeluarkan bekal makanan sendiri untuk diberikan ke serigala betina sebagai makanan & mempertahankan hidupnya. Malam hari masih harus berkemah di sana dekat serigala betina untuk menjaga serigala & keluarganya dari serangan binatang lain karena ibu serigalanya terjerat tidak bisa membela keamanan diri sendiri maupun anak anaknya. Hal ini terus berlangsung sampai hari kelima, saat dia mau memberi makan serigala betina, tiba² dia memperhatikan serigala tadi mulai meng- goyang²-kan ekornya. Kemudian dia tahu kalau dia sudah mulai mendapatkan kepercayaan dari serigala betina ini. Akhirnya setelah berlalu 3 hari lagi, baru serigala betina mengizinkan dirinya didekati, membuka jeratan jebakan yang men jepitnya dan melepaskannya bebas kembali. Setelah bebas, serigala betina ini kemudian menjilat tangannya dan membiarkan dia memberikan obat luka di kakinya. Terakhir serigala betina ini membawa anak² pergi, dengan sesekali memutar balikkan kepalanya melihat ke belakang ke arah dia. Dia terduduk di atas batu dan berpikir, jika seorang manusia bisa membuat seekor binatang buas seperti serigala menjilat tangannya dan menjadi temannya, apakah bisa tidak mungkin seorang manusia membuat manusia lain meletakkan senjatanya & berkawan? Dia bertekad di kemudian hari untuk berbuat baik & menunjukkan ketulusan hati kepada orang lain, karena dari kasus ini dia mempelajari bahwa dia terlebih dahulu menunjukkan ketulusan hati, maka lawan pasti akan membalasnya dengan ketulusan juga. (Sambil bergurau dia berkata, jika demikian saja tidak bisa, maka kalah sama binatang.) Karenanya setelah masuk bekerja, di perusahaan dia berbaik hati kepada orang lain. Per-tama² selalu menganggap orang lain berniat baik, kemudian sendiri bersikap tulus, sering kali suka menolong orang lain, tidak berhati sempit & mengingat kesalahan kesalahan kecil orang lain. Oleh karena ini setiap tahun dia selalu naik jabatan, promosinya cepat sekali. Yang paling penting adalah dia setiap hari melewati kehidupannya dengan sangat gembira, katanya orang yang membantu orang lain adalah lebih gembira dibandingkan dengan orang yang menerima bantuan. Biarpun dia tidak pernah tahu prinsip ke kristenan bahwa [memberi lebih baik daripada menerima], tetapi dia telah menjalankan kehidupan yang demikian. Dia berkata kepada saya bahwa dia selalu berterima kasih atas pengalaman dia di Alaska dulu, karena ini membuat dia menerima rejeki kebajikan yang tak habis habisnya seumur hidup ini. Dan ini benar sekali, hanya sesuatu hal yang kita mau, yang bisa kita hargai, strawberry yang sudah mendapatkan embun baru akan manis, manusia yang sudah diasah kesulitan baru menjadi dewasa dan matang. Jika ada seseorang yang tamat Universitas dan tidak tahu mau bekerja apa, maka harus membiarkan dia pergi keluar untuk diasah oleh sang kehidupan, tidak perlu memberikan dia uang, biarkan dia mencari makan dengan tenaganya, berikan dia 1 kesempatan untuk membuktikan kekuatan dirinya & mencicipi kehidupan, niscaya & percaya dia pasti bisa mendapatkan sebuah pengalaman yang berguna seumur hidup.




Ada seorang anak dari teman, sudah setengah tahun lulus Wisuda, tidak pergi mencari kerja, pagi tidur sampai siang, malam pergi main internet sampai tengah malam. Belakangan ini meminta uang kepada orang tuanya, mau pergi ke Amerika menuntut ilmu lebih dalam lagi.
Teman ini bertanya kepada saya, mesti tidaknya dia membiarkan dia pergi. Saya menatap rambut teman saya yang banyak putihnya dalam dalam & berkata: "Jika kamu berniat agar anak kamu baik nantinya, biarkan dia pergi, tapi jangan kasih dia uang". Saya terpikir cerita keponakan saya. Dia adalah warga Amerika, dari kecil selalu berpikir mau jadi pengembara, ingin berkelana melihat lihat dunia luar, jadi ingin pergi berkeliling dunia, nanti setelah kembali mau melanjutkan sekolah di Universitas. Biarpun ayahnya seorang dokter, ekonomi keluarga memungkinkan, tetapi ayah ibunya tidak memberinya uang dan dia juga tidak memintanya dari mereka. Sesudah tamat SMA, maka dia segera pergi ke hutan Alaska untuk memotong kayu untuk menabung.
Karena di Alaska saat musim panas siang hari sangat panjang, matahari baru terbenam kira² tengah malam dan sebentar kemudian jam 3 subuh sudah terbit lagi. Jika dalam sehari dia bisa bekerja 16 jam, memotong kayu selama 1 musim, maka dia bisa menabung untuk keliling dunia selama 3 musim.
Maka setelah keliling dunia 2 tahun akhirnya kembali ke sekolah untuk meneruskan pelajaran di Universitas. Dan karena hal ini adalah dirinya sendiri yang memikirkan matang² & secara mendalam, maka jurusan pilihannya yang semestinya perlu 4 tahun untuk lulus, diselesaikannya dalam waktu 3 tahun. Setelah itu mulai mencari pekerjaan.
Karirnya cukup baik, bisa dibilang searah dengan arah angin, lancar naik terus sampai ke posisi Kepala Insinyur/ Manajer Teknik. Pada suatu saat dia bercerita kepada saya dan mengatakan hal di bawah ini yang mempengaruhinya seumur hidup.
Ketika dia bekerja paruh waktu di Alaska, pernah sekali dia dan temannya mendengar teriakan erangan serigala di atas gunung. Mereka sangat cemas dan mulai mencari cari, akhirnya menemukan seekor serigala betina terjerat jebakan dan sedang merintih kesakitan. Terus dia memperhatikan alat jebakan besi yang unik dan tahu bahwa itu adalah milik seorang Pak Tua. Pak Tua ini adalah amatiran, menggunakan waktu luangnya untuk menangkap binatang, kemudian menjual kulitnya untuk menambah kebutuhan dapurnya. Tetapi setahu mereka, si Bapak Tua tadi beberapa hari lalu karena serangan jantung telah diangkut pakai helikopter ke rumah sakit Ancrukhy untuk mendapatkan pertolongan dan dirawat sekarang.
Dan serigala betina ini bakal mati kelaparan karena tidak diurus. Timbul keinginan dia melepaskan serigala betina itu tetapi serigala itu sangat ganas & garang sehingga dia tidak dapat mendekat. Dia juga mengamati ada tetesan susu dari serigala betina ini dan ini menandakan bahwa di sarangnya pasti ada anak² srigala. Dia & temannya menghabiskan banyak sekali tenaga & waktu untuk mencari sarang srigala, sampai menemukan 4 ekor anak serigala dan membawa mereka ke tempat serigala betina tadi untuk diberikan susu. Dengan demikian bisa menghindarkan mereka dari bahaya mati kelaparan. Dia mengeluarkan bekal makanan sendiri untuk diberikan ke serigala betina sebagai makanan & mempertahankan hidupnya.
Malam hari masih harus berkemah di sana dekat serigala betina untuk menjaga serigala & keluarganya dari serangan binatang lain karena ibu serigalanya terjerat tidak bisa membela keamanan diri sendiri maupun anak anaknya. Hal ini terus berlangsung sampai hari kelima, saat dia mau memberi makan serigala betina, tiba² dia memperhatikan serigala tadi mulai meng- goyang²-kan ekornya. Kemudian dia tahu kalau dia sudah mulai mendapatkan kepercayaan dari serigala betina ini.
Akhirnya setelah berlalu 3 hari lagi, baru serigala betina mengizinkan dirinya didekati, membuka jeratan jebakan yang men jepitnya dan melepaskannya bebas kembali. Setelah bebas, serigala betina ini kemudian menjilat tangannya dan membiarkan dia memberikan obat luka di kakinya. Terakhir serigala betina ini membawa anak² pergi, dengan sesekali memutar balikkan kepalanya melihat ke belakang ke arah dia.
Dia terduduk di atas batu dan berpikir, jika seorang manusia bisa membuat seekor binatang buas seperti serigala menjilat tangannya dan menjadi temannya, apakah bisa tidak mungkin seorang manusia membuat manusia lain meletakkan senjatanya & berkawan?
Dia bertekad di kemudian hari untuk berbuat baik & menunjukkan ketulusan hati kepada orang lain, karena dari kasus ini dia mempelajari bahwa dia terlebih dahulu menunjukkan ketulusan hati, maka lawan pasti akan membalasnya dengan ketulusan juga. (Sambil bergurau dia berkata, jika demikian saja tidak bisa,
maka kalah sama binatang.)
Karenanya setelah masuk bekerja, di perusahaan dia berbaik hati kepada orang lain. Per-tama² selalu menganggap orang lain berniat baik, kemudian sendiri bersikap tulus, sering kali suka menolong orang lain, tidak berhati sempit & mengingat kesalahan kesalahan kecil orang lain. Oleh karena ini setiap tahun dia selalu naik jabatan, promosinya cepat sekali. Yang paling penting adalah dia setiap hari melewati kehidupannya dengan sangat gembira, katanya orang yang membantu orang lain adalah lebih gembira dibandingkan dengan orang yang menerima bantuan.
Biarpun dia tidak pernah tahu prinsip ke kristenan bahwa [memberi lebih baik daripada menerima], tetapi dia telah menjalankan kehidupan yang demikian.
Dia berkata kepada saya bahwa dia selalu berterima kasih atas pengalaman dia di Alaska dulu, karena ini membuat dia menerima rejeki kebajikan yang tak habis habisnya seumur hidup ini. Dan ini benar sekali, hanya sesuatu hal yang kita mau, yang bisa kita hargai, strawberry yang sudah mendapatkan embun baru akan manis, manusia yang sudah diasah kesulitan baru menjadi dewasa dan matang.
Jika ada seseorang yang tamat Universitas dan tidak tahu mau bekerja apa, maka harus membiarkan dia pergi keluar untuk diasah oleh sang kehidupan, tidak perlu memberikan dia uang, biarkan dia mencari makan dengan tenaganya, berikan dia 1 kesempatan untuk membuktikan kekuatan dirinya & mencicipi kehidupan, niscaya & percaya dia pasti bisa mendapatkan sebuah pengalaman yang berguna seumur hidup.

David beckham menjadi pengikut buddha

David Beckham menjadi Pengikut Buddha


David Beckham menjadi Pengikut BuddhaBritish footballer David Beckham, circa 2000. (Photo by Dave Hogan/Hulton Archive/Getty Images) 2004 Getty Images


Los Angeles – Amerika

Trend perpindahan kepercayaan orang-orang barat untu belajar dan mengikuti ajaran Buddha kian hari kian bertambah. Tidak hanya kalangan muda milenium ke-tiga, mereka yang telah berusia pun mulai tersentuh dengan ajaran Buddha yang diajarkan Guru Gautama. Generasi muda di Eropa tertarik dengan filosofi Buddha karena mereka telah bosan dengan doktrin ajaran yang harus menerima semua instruksi yang tertulis. Pembatasan pertanyaan fundamental mengenai hakikat kebenaran mutlak menjadikan doktrin yang telah berkembang sebelumnya mulai runtuh. Satu-satunya filosofi atau ajaran yang membuka gerbang sebesar-besarnya untuk mengeksplor ajaran/filosofi adalah ajaran Buddha.
Di akhir abad 20 ini, muncullah aktor-aktor terkenal Richard Gere, Steven Heagel, Angelina Jolie, hingga pemain bola legendaris dari Inggris – David Beckham tertarik dengan ajaran Buddha. Mereka menjadi Buddhis bukan karena proses doktrinisasi, melainkan suatu perjalanan mencari hakikat diri dan kebenaran. Hal yang serupa juga terjadi pada penyanyi sekaligus penulis muda terkenal, Dewi Lestari, penulis “Supernova”.

David Beckham bersama istrinya Victoria pindah mengikuti ajaran Buddha. Suami istri bersama tiga orang anaknya yang sekarang tinggal di Los Angeles diberitakan mulai mendekati ritual Buddhis dan setiap pagi mereka melakukan chanting atau membaca sutta untuk mengimbangi aktivitas hidup mereka yang sangat sibuk.

Seorang narasumber menyatakan : “ David Beckham bersama istrinya sepenuhnya menjadi orang California. Beckham mulai memadukan kesehatan, kesejahteraan, dan tampilan mala/tasbih di pergelangan tangannya. Beckham mulai mengikuti kelas meditasi yoga dan olah tubuh setelah cedera lutut, dan teman timnya menyarankan ia untuk melakukan chanting/membaca sutta untuk kedamaian batinnya.
“Saat ini, Beckham dan Victoria selalu melakukan chanting singkat selama 5 menit ketika mereka bangun pagi untuk memulai hari mereka yang kosong (kerjaan). Mereka melafal sutta “‘Homage to the blessed one, the worthy one, the rightly self-awakened one – Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma Sambuddha”. Selain melakukan ritual pada umumnya, beliau juga mulai mengonsumsi makanan yang tepat

PERUBAHAN

Saya menemukan perangkap ini yang mana umat Buddha sering terperosok ke dalamnya sebagai akibat tidak melihat segalanya dengan cukup selaras dengan semangat Jalan Tengah. Terutama dalam hal ini, saya merujuk kepada kebenaran mengenai kesementaraan (impernance). Ada kecenderungan dari kita untuk memvisualisasi kebenaran ini sebagai kematian dan keluruhan saja. Kita condong menyatakan kebenarna ini hanya dalam aspek negatifnya. Kita lupa akan sisi satunya lagi dari keping yang sama! Hujan akan datang setelah cerah mentari, namun cahaya surya juga muncul setelah hujan! Kesementaraan artinya “perubahan terus-menerus” dari semua fenomena. Kebenaran netral saja. Kebenaran ini adalah apa yang membuat transformasi situasi yang buruk menjadi lebih baik (dan sebaliknya) menjadi mungkin. Kesementaraan karenanya menawarkan harapan!  Sebagian karena kebenarna ini kita bisa bertransformasi menjadi Buddha! Tidak ada orang yang dikutuk untuk menjadi belum cerah selama-lamanya.


Segalanya muncul dan berlalu.
Saat memahami hal ini,
engkau menjauh dari kesusahan hati.
Dhammapada (Buddha)

“Segalanya” di atas merujuk kepada segala sesuatu dan situasi baik buruk ataupun baik. Ketika berada dalam derita, ketahui bahwa “Ini juga, akan pergi.” Ringan sajalah dan berharaplah secara realistis akan perubahan ke arah yang lebih baik. Tatakala dalam gembira (dunia), ketahui bahwa “Ini pun, akan berlalu.” Muliakan itu, namun jangan merekat. Lampaui jika kalian mampu, ke dalam kebahagiaan yang tak terkondisi. Memahami kesementaraan bukan untuk membuat kita terbebas dari kesedihan melalui (glum freezing up of our hearts). Ia membuat kita lebih jujur dan lebih hidup terhadap semua aliran segala hal besar dan kecil!

Kamis, 17 November 2011

Trance-Flying High

Cara buddhisme memandang agama lain

Cara Buddhisme Memandang Agama Lain

Agama bukanlah sekedar sistem kepercayaan yang berpusat pada Tuhan sang pencipta. itu adalah definisi terbats dari agama, dan tidak semua pemuka agama akan mendefinisikan dengan cara yang sama. Tetapi, itu adalah sistem kepercayaan yang bertujuan untuk menolong orang dalam kehiduan ini dan yang akan datang, dan untuk memajukan kemanusiaan. Jadi, kita dapat mengatakan bahwa Buddhisme adalah agama karenat idak setiap orang mempunyai kecenderungan dan minat yang sama. Sang Buddha mengajarkan berbagai macam cara untuk orang-orang yang berbeda. Demikian pula mengapa Yang Mulia Dalai lama mengatakan bahwa sangat baik dengan adanya berbagai macam agama di dunia. Seperti halnya satu jenis makanan tidak akan menarik bagi semua orang, satu agama atau kepercayaan tidak akan memuaskan kebutuhan setiap orang, Oleh karena itu, sangatlah baik terdapat berbagai macam agama di dunia. Beliau menerimanya dengan senang hati.

Akhir-akhir ini, banyak terjadi dialog dan interaksi antara umat Buddha dengan pemeluk agama lainnya. Mereka saling menghargai. Dalai lama sering bertemu dengan Paus. Pada suatu pertemuan yang dilaksanakan di Assisi, Italia dimana Sri Paus mengundang semua pemimpin-pemimpin agama di dunia. Sekitar 150 wakil agama hadir. Dalai lama duduk dekat Sri Paus dan diberi kehormatan untuk memberikan pidato yang pertama. Pemimpin-pemimpin agama yang lain juga menunjukkan penghargaan yang tertinggi terhadap Buddhisme. Pada konferensi itu, mereka mendiskusikan topik yang umum pada setiap agama, seperti moralitas, cinta dan kasih sayang. Orang-orang yang sangat bersemangat dengan kerjasama, keserasian dan penghargaan yang setara yang dirasakan oleh para pemimpin agama yang berlainan.

Tentu saja, jika kita mendiskusikan metafisik dan teologi, akan terdapat perbedaan-perbedaan. Tidak ada jalan untuk menyatyukan perbedaan-perbedaan itu. Tetapi hal itu tidak berarti kita harus bedebat dengan sikap seolah-olah "Ayahku lebiuh kuat daripada Ayahmu," itu adalah sifat kekanak-kanakan. Adalah lebih baik untuk melihat segala sesuatunya dengan sewajarnya. Semua agama di dunia adalah untuk mencari kemajuan perdamaian dunia dan untuk membuat hidup menjadi lebih baik dengan jalan mengajarkan kepada orang-orang untuk mengikuti tingkah laku yang etis. Dengan cara ini, orang-orang tidak menjadi terperangkap pada sisi material dari kehidupan, dan hidup mereka dapat diseimbangkan antara kemajuan material dan spritual.

Adalah baik jika semua agama bekerja sama untuk memajukan situasi dunia. Kita membutuhkan tidak hanya kemajuan material, tetapi juga kemajuan spirituil. Jika kita hanya menekankan aspoek material dari kehidupan, maka berarti membuat "bom" untuk membunuh setiap orang yang merupakan hasil anggapan terbaik. Tetapi jika berpikir dengan cara humanistik atau spiritual, maka kita akan waspada terhadap rasa takut dan problem-problem lain yang muncul sebagai akibatnya, dan kita mencari keseimbangan antara keduannya. Jika kita hanya berkembang secara spritual dan tidak memperdulikan sisa material, maka manusia akan lapar, dan hal itu juga tidak akan baik. Kita mnembutuhkan keseimbangan.

Sekarang terdapat banyak interaksi antara agama-agama di dunia dan banyak hal yang dapat digotong-royongkan. Sebagai contoh banyak terdapat interaski antara umat Buddha dna Kristen. Umat Kristen Katolik dan sebagainya belajar teknik-teknik konsentrasi dan meditasi dari Buddhisme. Banyak pendeta-pendeta Kristen, pastur-pastur, rahib, dan suster datang ke Dharmasala, India, untuk belajar teknik-teknik konsentrasi dan meditasi dan bagaimana mengembangkan cintam dengan tujuan untuk membawanya ke tradisi agama mereka. Beberapa umat Buddha telah mengajar di seminari-seminari (sekolah tinggi) katolik.

Dalam agama kristen, dikatakan bahwa kita harus mencintai setiap orang, tetapi tidak dikatakan bagaimana melakukannya, Buddhisme sanat kaya akan teknik-teknik mengembangkan cinta kasih. Agama kristen dalam tingkatannya yang palinbg tinggi adalah terbuka untuk mempelajari tekbik-teknik ini dari agama Buddha. Hal ini tidak berarti bahwa mereka semua akan menjadi Buddhis, karena tak seorangpun yang dapat menmgubah orang lain. Teknik-teknik ini dapat diadaptasikan dalam agama mereka sendiri untuk membantu mereka menjadi umat kristiani yang lebih baik.

Demikian juga, umat Buddhis tertarik dalam beberapa hal dari kekristenan terutama yang berhubungan dengan pelayanan sosial. Beberapa tradisi Kristiani menekankan pada pastur dan susternya untuk terlibat dalam pengajaran, dalam pekerjaan dari rumah-rumah sakit, merawat orang-orang jompo, dan lain-lain. Walaupun beberapa dari layanan masyarakat ini telah berkembang di beberapa negara Buddhis, namun hal ini belumlah berkembang di semua negara Buddhis karena alasan-alasan sosial dan geografis. Ini adalah sesuatu yang dapat dipelajari oleh umat Buddha dari orang-orang Kristiani. Dalai Lama sangat terbuka dalam hal ini. Bukan berarti bahwa umat Buddha akan menjadi Kristiani. Tetapi ada aspek-aspek tertentu dari pengalaman Kristiani yang dapat dipelajari umat Buddha. Dan ada hal-hal lain dari pengalaman umat Buddha yang dapat dipelahari oleh umat kristiani juga. Dengan cara ini, ada forum terbuka diantara semua agama di dunia, yang didasari oleh penghargaan yagn tinggi terhadap satu dengan lainnya.

Sering kali interaski antara agama adalah para tingkat yang tertinggi, dimana orang-orangnya terbuka dan tidak mempunyai prasangka. Adalah pada tingkat yang lebih rendah dimana orang-orangnya merasa tidak aman dan mengembangkan mental yang rendah. Contohnya pada suatu Tim sepakbolaku dan berusaha mengalahkan/menyingkirkan tim lainnya. Maka terjadilah pertarungan antar tim. Hal ini sangat menyedihkan jika terjadi dalam lingkungan keagamaan, baik itu terjadi antar agama atau antar tradisi-tradisi (aliran) Buddhis yang berbeda.

Sang Buddha mengajarkan metode-metode yang bermacam-macam dan semuanya bekerja serasi untuk menarik orang-orang dari tipe yang berbeda-beda. Oleh karena itu, adalah sangat penting untuk tidak mempunyai sekte, baik terhadap agama lain maupun dalam Buddhisme itu sendiri. Jika kita melihat pada pemimpin-pemimpin besar, pada level yang tertinggi, kita melihat bahwa mereka tidak mempunyai sikap kompetitif atau prasangka buruk terhadap lainnya. Sikap yang demikian ini hendaknya dimiliki oleh semua umat Buddha dari seluruh lapisan. Sadhu... Sadhu..... Sadhu....

Kasih sayang, kekayaan dan kesuksesan

Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah, dan ia melihat ada 3 orang pria berjanggut yang duduk di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua. Wanita itu berkata : "Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk mengganjal perut". Pria berjanggut itu lal...u balik bertanya,"Apakah suamimu sudah pulang?" Wanita itu menjawab,"Belum, ia sedang keluar".

"Oh, kalau begitu kami tak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suamimu kembali", kata Pria itu.

Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul sang istri menceritakan semua kejadian tadi. Sang suami awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu berkata pada istrinya, "Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini".

Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam. "Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama", kata pria itu bersamaan."Lho, kenapa?", tanya wanita itu karena merasa heran. Salah seorang pria itu berkata,"namanya Kekayaan," katanya sambil menunjuk seorang pria berjanggut di sebelahnya, sedangkan yang ini bernama Kesuksesan", sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya."Sedangkan aku sendiri bernama Kasih Sayang. Sekarang coba tanya kepada suamimu, siapa di antara kami bertiga yang boleh masuk ke rumahmu."

Wanita itu kembali masuk ke dalam dan memberitahu pesan itu. Suaminya pun merasa heran."ohh..menyenangkan sekali. Baiklah, kalau begitu coba kamu ajak si Kekayaan masuk. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan. "Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya,"Sayangku, kenapa kita tak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen ladang pertanian kita."

Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah. "Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Kasih-sayang yang masuk ke dalam? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Kasih-sayang. "

Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. "Baiklah, ajak masuk si Kasih-sayang ini ke dalam. Dan malam ini, Si Kasih-sayang menjadi teman santap malam kita." Wanita itu kembali ke luar, dan bertanya kepada 3 pria itu. "Siapa diantara Anda yang bernama Kasih-sayang? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu kita malam ini."

Si Kasih Sayang bangkit dan berjalan menuju beranda rumah. Ohh ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta. Merasa heran, wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan Kesuksesan. "Aku hanya mengundang si Kasih Sayang tapi kenapa kalian ikut juga? Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan."Kalau Anda mengundang si Kekayaan, atau Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena Anda mengundang Si Kasih Sayang, maka kemana pun Kasih Sayang pergi kami akan ikut selalu bersamanya. Dimana ada Kasih Sayang, maka Kekayaan dan Kesuksesan juga ikut serta.

Sebab, ketahuilah sebenarnya kami berdua ini buta. Hanya si Kasih Sayang yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. Maka kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup ini."

REpost : kisah seorang atasan sebagai penyemangat yang besahabat

Jerry adalah seorang manager restoran di Amerika. Dia selalu dalam
semangat yang baik dan selalu punya hal positif untuk dikatakan.
Jika seseorang bertanya kepadanya tentang apa yang sedang dia kerjakan,
dia akan selalu menjawab, " Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih
suka menjadi orang kembar!"

Banyak pelayan di restorannya keluar jika Jerry pindah kerja,
sehingga mereka dapat tetap mengikutinya dari satu restoran ke restoran
yang lain.
Alasan mengapa para pelayan restoran tersebut keluar mengikuti Jerry
adalah karena sikapnya.

Jerry adalah seorang motivator alami. jika karyawannya sedang
mengalami hari yang buruk, dia selalu ada di sana , memberitahu karyawan
tersebut bagaimana melihat sisi positif dari situasi yang tengah dialamai.

Melihat gaya tersebut benar-benar membuat aku penasaran, jadi suatu
hari aku temui Jerry dan bertanya padanya, "Aku tidak mengerti! Tidak
mungkin seseorang menjadi orang yang berpikiran positif sepanjang waktu.

Bagaimana kamu dapat melakukannya? " Jerry menjawab, "Tiap pagi aku bangun
dan berkata pada diriku, aku punya dua pilihan hari ini. Aku dapat memilih
untuk ada di dalam suasana yang baik atau memilih dalam suasana yang
jelek. Aku selalu memilih dalam suasana yang baik. Tiap kali sesuatu
terjadi, aku dapat memilih untuk menjadi korban atau aku belajar dari
kejadian itu. Aku selalu memilih belajar dari hal itu. Setiap ada sesorang
menyampaikan keluhan, aku dapat memilih untuk menerima keluhan mereka atau
aku dapat mengambil sisi positifnya.. Aku selalu memilih sisi positifnya."

"Tetapi tidak selalu semudah itu," protesku. "Ya, memang begitu,"
kata Jerry, "Hidup adalah sebuah pilihan. Saat kamu membuang seluruh
masalah, setiap keadaan adalah sebuah pilihan. Kamu memilih bagaimana
bereaksi terhadap semua keadaan.
Kamu memilih bagaimana orang-orang disekelilingmu terpengaruh oleh
keadaanmu.
Kamu memilih untuk ada dalam keadaan yang baik atau buruk. Itu
adalah pilihanmu, bagaimana kamu hidup."

Beberapa tahun kemudian, aku dengar Jerry mengalami musibah yang tak
pernah terpikirkan terjadi dalam bisnis restoran: membiarkan pintu
belakang tidak terkunci pada suatu pagi dan dirampok oleh tiga orang
bersenjata.
Saat mencoba membuka brankas, tangannya gemetaran karena gugup dan salah
memutar nomor kombinasi. Para perampok panik dan menembaknya. Untungnya,
Jerry cepat ditemukan dan segera dibawa ke rumah sakit.

Setelah menjalani operasi selama 18 jam dan seminggu perawatan
intensif, Jerry dapat meninggalkan rumah sakit dengan beberapa bagian
peluru masih berada di dalam tubuhnya. Aku melihat Jerry enam bulan
setelah musibah tersebut.

Saat aku tanya Jerry bagaimana keadaannya, dia menjawab, "Jika aku
dapat yang lebih baik, aku lebih suka menjadi orang kembar. Mau melihat
bekas luka-lukaku? " Aku menunduk untuk melihat luka-lukanya, tetapi aku
masih juga bertanya apa yang dia pikirkan saat terjadinya perampokan.

"Hal pertama yang terlintas dalam pikiranku adalah bahwa aku harus
mengunci pintu belakang," jawab Jerry. "Kemudian setelah mereka
menembak dan aku tergeletak di lantai, aku ingat bahwa aku punya dua
pilihan: aku dapat memilih untuk hidup atau mati. Aku memilih untuk
hidup."

"Apakah kamu tidak takut?" tanyaku. Jerry melanjutkan, " Para ahli
medisnya hebat. Mereka terus berkata bahwa aku akan sembuh. Tapi
saat mereka mendorongku ke ruang gawat darurat dan melihat ekspresi wajah
para dokter dan suster aku jadi takut. Mata mereka berkata 'Orang ini akan
mati'. Aku tahu aku harus mengambil tindakan."

"Apa yang kamu lakukan?" tanya saya. "Disana ada suster gemuk yang
bertanya padaku," kata Jerry. "Dia bertanya apakah aku punya alergi.
'Ya' jawabku..

Para dokter dan suster berhenti bekerja dan mereka menunggu jawabanku.
Aku menarik nafas dalam-dalam dan berteriak, 'Peluru!' Ditengah tertawa
mereka aku katakan, ' Aku memilih untuk hidup. Tolong aku dioperasi
sebagai orang hidup, bukan orang mati'."

Jerry dapat hidup karena keahlian para dokter, tetapi juga karena
sikapnya hidupnya yang mengagumkan. Aku belajar dari dia bahwa tiap
hari kamu dapat memilih apakah kamu akan menikmati hidupmu atau
membencinya.

Satu hal yang benar-benar milikmu yang tidak bisa dikontrol oleh orang
lain adalah sikap hidupmu, sehingga jika kamu bisa mengendalikannya dan
segala hal dalam hidup akan jadi lebih mudah.